Situasi Jakarta semakin dihebohkan menjelang Pilkada DKI Jakarta 2017. Pasalnya bakal calon gubernur DKI Jakarta yang diusung oleh Partai Demokrat, Partai Persatuan Pembangunan, Partai Kebangkitan Bangsa, dan Partai Amanat Nasional adalah Agus Harimurti Yudhoyono.
Agus Yudhoyono yang notabene adalah putra sulung mantan presiden Susilo Bambang Yudhoyono ini memilih terjun ke dunia politik dan ikut bertarung dalam pemilihan orang nomor 1 DKI Jakarta. Namun, pilihan ini pastinya membuat Agus harus meninggalkan dan mundur dari TNI, institusi yang selama ini menaungi dan tempatnya meniti karier.
Agus memang menyadari banyak orang akan sedih, menyayangkan, dan mempertanyakan keputusan yang ia buat itu. Namun, agus juga tak memungkiri keputusan itu juga tak mudah untuknya.
"Sejak tadi pagi saya mengikuti respons dari berbagai kalangan yang sangat beragam. Saya memahami pasti banyak yang sedih, menyayangkan dan mempertanyakan keputusan yang saya ambil tersebut, karena sesungguhnya saya memiliki karir dan masa depan yang baik di TNI," ujar Agus.
Lantas, apa alasan Agus memilih meninggalkan TNI?
Agus mengatakan, keputusannya maju dalam Pilkada DKI karena ingin mengabdi untuk masyarakat Jakarta.
Bersama dengan Sylviana Murni, dia berharap diberi kepercayaan untuk membuat masyarakat Jakarta semakin maju, aman, tertib, meningkatkan perekonomian, kesejahteraan dan mengurangi kesenjangan sosial.
Lihat Juga:
Lama Bersidang, Akhirnya Jessica Divonis 20 Tahun Penjara
Selain itu, dia juga menginginkan hukum dan keadilan semakin ditegakkan. Pemerintahan dikelola dengan tertib dan transparan serta terbebas dari penyimpangan.
"Saya memiliki tujuan yang baik, jika Allah SWT mengijinkan dan saudara saya, masyarakat Jakarta memberikan kepercayaan bersama bu Sylviana saya bertekad dan akan bekerja sekuat tenaga untuk memperbaiki Jakarta," kata Agus.
Agus juga mengatakan keputusan untuk mengabdi pada masyarakat Jakarta tidak lepas dari peran TNI. Dari TNI, ia belajar untuk mengabdi tanpa mengenal batas waktu dan batas wilayah penugasan.
Dengan terbata dan menahan tangis, Agus mengungkapkan keputusannya untuk tidak lagi mengabdi di lingkungan TNI.
"Untuk jajaran TNI yang saya cintai dan saya banggakan. Saya katakan bahwa saya.siap untuk melakukan pengabdian yang lain di dunia politik dan pemerintahan," ungkap Agus.
"Sejatinya dari TNI pula saya belajar bahwa mengabdi untuk masyarakat tidak mengenal batas waktu dan tidak mengenal wilayah penugasan," tambahnya lagi.